UNS —Riset Grup Biology Education Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang terselenggara melalui pendanaan Hibah Pengabdian kepada Masyarakat Internasional (PKMI) LPPM UNS. Kegiatan berupa workshop pembelajaran Health in Our Hands (HiOH), bekerja sama dengan CREATE for STEM Institute, Michigan State University, USA. Pelatihan berlangsung dalam dua sesi, yaitu sesi pertama pada 15-16 Juni 2024 dan sesi kedua pada 16-18 Juli 2024. Pelatihan berlangsung secara hybrid (daring dan luring).

Kegiatan ini bertujuan mengupgrade PCK Skills (Pedagogical Content Knowledge) Guru-Guru IPA dan Biologi terkait pembelajaran berbasis pendekatan STEM pada topik genetika dengan mengangkat kasus penyakit diabetes, dengan judul Health in Our Hands (Kesehatan ada di tangan kita). Tema ini merupakan salah satu Desain Pembelajaran Sains Integratif berbasis kegiatan Proyek, yang berkesesuaian dengan Education for Sustainable Development, dengan mengusung salah satu tema Sustainable Development Goals (SDGs). Desain pembelajaran yang diperkenalkan membekali guru-guru dengan skill melatihkan Scientific Modelling dan Pola berpikir argumentatif sebagai dasar menjelaskan fenomena sains. Tidak hanya belajar tentang pembelajaran, guru-guru juga dilatih untuk mengembangkan perangkat pembelajaran untuk Dipasarkan di Website Teachers Pay Teachers. Website ini berbasis di USA yang merupakan platform pemasaran produk-produk pembelajaran.

Kegiatan workshop sesi 1 menghadirkan narasumber penyusun Unit Lesson HiOH, yaitu Dr. Consuelo Juliette Morales, PhD, MEd, MPH dari Michigan State University, USA. Dihadiri oleh 250 peserta, dan berlangsung secara daring. Materi berkaitan dengan topik pewarisan sifat, interaksi genetik dan lingkungan pada kasus penyakit diabetes, serta aksi individu dan komunal yang dapat dilakukan siswa sebagai bentuk partisipasi pada pembangunan berkelanjutan.

Peserta kegiatan workshop sesi 2 adalah guru MGMP IPA SMP dan MGMP Biologi SMA se-Surakarta sebanyak 50 orang. Kegiatan workshop sesi ini dilaksanakan di Ruang 304 Gedung D FKIP UNS. Kegiatan dibuka oleh Ketua PKMI, yaitu Ibu Murni Ramli, S.P., M.Si., Ed.D. dan dilanjutkan dengan pemberian materi terkait kasus diabetes di kehidupan sehari-hari dan penyebabnya dengan menggunakan bahan ajar Unit Lesson HiOH dari Michigan State University.

Narasumber selanjutnya Ibu Dr. Meti Indrowati, S. Si., M.Si., dosen Anatomi dan Fisiologi Manusia dan Hewan Pendidikan Biologi FKIP UNS, yang memaparkan secara mendalam mengenai diabetes. Salah satu kegiatan dalam pembelajaran HiOH adalah bagaimana siswa mengetahui bahwa dirinya menderita diabetes atau tidak. Oleh karena itu, di akhir kegiatan pada hari pertama, dilakukan praktek cek gula darah dan tensi.

Kegiatan workshop hari kedua dipandu oleh Ibu Febriani Sarwendah Nugrahaeni, S.Pd., M.Pd. yang menyampaikan materi genetika dan pengaruh lingkungan serta interaksinya pada kasus diabetes. Kegiatan disertai praktik dan simulasi online. Praktikum adalah dasar untuk membantu siswa memahami proses pembuktian dugaan tentang penyebab diabetes, dan membekali siswa kemampuan untuk menjelaskan fenomena saintifik dengan penalaran yang benar.

Hasil pelatihan Unit Lesson HiOH selanjutnya dikembangkan menjadi perangkat untuk dipasarkan di website Teachers pay Teachers. Pembimbingan didampingi oleh Bapak Chandra Adi Prabowo, S.Pd., M,Pd. yang memberikan pelatihan tentang pembuatan media ajar menggunakan Canva.

 

Para peserta sangat antusias mengikuti pelatihan ini, terbukti dengan banyaknya interaksi langsung dan pertanyaan yang muncul. Salah satu peserta, Ibu Eko Setyaningsih S,Pd., M.Si dari SMAN 5 Surakarta merasa sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ini, “Melalui pelatihan ini, kami mendapatkan banyak referensi untuk memberikan pembelajaran yang lebih kreatif bagi siswa. Sebelumnya, kami merasa pembelajaran kami sudah cukup membantu siswa berpikir kritis, namun pelatihan ini membuat kami lebih memahami cara membuat pembelajaran yang lebih menarik. Semoga ke depannya ada kegiatan serupa untuk membantu kami menjadi guru yang lebih kreatif,” ucap beliau.